Awas!! Jangan Terkecoh ‘Islam Palsu’ Buatan Kristen Advent
Jangan mudah terkecoh, waspadalah  terhadap ajaran Islam yang diembel-embeli nama lain, misalnya: Islam  Hanif, Islam Jama’ah, Islam Murni, Islam
Liberal,  Islam Progresif, Islam Liberal, dan sebagainya, karena Islam yang benar  dan diridhai Allah SWT adalah “Islam” (tanpa embel-embel apapun) yang  mengamalkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Islam aneh-aneh ini adalah  ajaran sesat yang tujuannya adalah merusak Islam.
Saat ini, di Bandung marak gerakan  pemurtadan (kristenisasi) yang bermuara pada ajaran Islam Hanif yang  digagas Robert Walean. Menurut Suryana Nurfatwa, Ketua Gerakan Reformis  Islam Jawa Barat (Garis) Jawa Barat, dalam kasus pemurtadan di Garut dan  Babakan Ciparay Bandung, semua pelakunya mengaku dari gereja Advent  Hari Ketujuh. Modus dan buku-buku yang digunakan sama, yakni menyebarkan  diktat yang ditulis oleh Robert Walean.
Dr Robert Paul Walean adalah aktivis  Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK). Pria asal Minahasa 70 tahun  yang kini tinggal di Koja, Tanjung Priok Jakarta Utara merekayasa agama  ‘Islam Hanif’ sebagai trik penginjilan terselubung untuk memurtadkan  umat Islam.
Untuk menyebarkan Islam Hanif, Walean menulis buku Alkitab Menubuatkan Islam Hanif Akan Masuk Surga (32  halaman). Sebelum membeberkan ajaran Islam Hanif, Walean meyakinkan  pembaca bahwa buku yang ditulisnya sesuai dengan Al-Qur’an, lalu ia  mewajibkan umat Islam menjadi pengikut Islam Hanif. Walean menegaskan:
“Islam Hanif bukan ajaran Kristen. Islam Hanif adalah ajaran yang ada dalam Al-Qur’an”(hlm. 5).
“Tujuan pekabaran bukan untuk  mengkristenkan, tapi untuk membawa orang agar diselamatkan di akhirat  nanti. Baiklah umat Islam tetap menjadi Islam, tapi harus menjadi Islam  Hanif” (hlm. 10).
Setelah mengelabui pembaca, Walean mulai memasukkan doktrin Kristen Advent yang dikamuflase dengan 
ayat-ayat Al-Qur’an:
“Ajaran Islam Hanif berpatokan pada  Kitab Al-Qur’an dan Kitab-kitab sebelumnya. Ayat utama ajaran Islam  Hanif adalah pada Al-Qur’an surat An-Nahl 123: “Kemudian Kami wahyukan  kepadamu Muhammad: “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif.”
Jadi, agama Islam yang benar adalah  agama Nabi Ibrahim yang hanif… Cara ibadahnya tertulis pada ayat 124  surat yang sama (An-Nahl): “Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari  Sabtu atas orang-orang yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu  benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat  terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.” (hlm. 14-15).
Dalam uraian tersebut Walean sengaja  mengacaukan istilah ”Islam Hanif.” Darimana Walean memungut nama agama  ”Islam Hanif?” Padahal Al-Qur’an surat An-Nahl 123 yang dijadikan dalil  itu sama sekali tidak menyebutkan kata “Islam Hanif.” Kata “hanif” dalam  ayat tersebut jelas bukan menunjuk pada sebuah nama, tapi sifat yaitu  sifatnya Nabi Ibrahim. Perhatikan baik-baik, dalam ayat tersebut  tertulis dengan jelas “Ibrahim seorang yang hanif” (ibrohiima haniifan).  Nabi Ibrahim disebut hanif karena memiliki ketulusan dan keikhlasan  dalam beribadah kepada Allah, sesuai dengan penggalan ayat berikutnya,  bahwa beliau adalah orang yang tidak mempersekutukan Allah.
Jika konsekuen ingin mengikuti agama Nabi  Ibrahim, seharusnya Walean tidak beragama Islam Hanif maupun Kristen  Advent. Karena Nabi Ibrahim mewasiatkan agar anak-anaknya berpegang  teguh memeluk agama Islam (tanpa embel-embel Islam Hanif).
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan  itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): “Hai  anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka  janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam” (Qs. Al-Baqarah 132).
Mengaku sebagai pengikut Nabi Ibrahim  yang mengamalkan ajaran Al-Qur’an, tapi masih setia menjadi Kristen  Advent, menambah daftar penipuan Walean. Bukankah Al-Qur’an sejara tegas  menyatakan Nabi Ibrahim bukan seorang Kristen (Nasrani)?
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan  bukan pula seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang hanif  (lurus) lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia  termasuk golongan orang-orang musyrik” (Qs Ali Imran 67).
Doktor Robert Paul Walean semakin  terperosok dalam kesalahan fatal, ketika mengajarkan bahwa ibadahnya  Nabi Ibrahim adalah hari Sabtu (Sabat) berdasarkan Al-Qur’an surat  An-Nahl 124. Lagi-lagi Walean ceroboh dalam membaca. Ayat ini  sama sekali tidak menyebutkan Nabi Ibrahim beribadah pada hari Sabtu.  Bukankah dalam ayat tersebut termaktub dengan jelas bahwa syariat Sabat  itu pernah diwajibkan kepada umat Yahudi? Perhatikan baik-baik  kutipannya: ”Sesungguhnya diwajibkan menghormati hari Sabtu atas orang-orang Yahudi yang berselisih padanya.”
Dengan ajaran kebaktian hari Sabtu  (Sabat) yang diklaim mengikuti teladan Nabi Ibrahim, jelaslah bahwa  Walean adalah orang yang miskin wawasan agama, baik agama Islam maupun  Kristen. Buktinya, dalam Bibel pun tidak ada ayat yang menyebutkan Nabi  Ibrahim (Abraham) menjalankan hukum Sabat. Bukankah hukum Sabat  diberlakukan pada masa Nabi Musa? Baca baik-baik kitab Perjanjian Lama  berikut: Ulangan 5:1-12; bandingkan: Keluaran 16:23, 20:8-11, 35:2-3,  35:15, dan Imamat 16:31, 19:30.
Dengan penyimpanan yang disengaja, maka  tak diragukan lagi bahwa Walean bukanlah pengagum Nabi Ibrahim, tapi  pengkhianat sejati dan pembenci Nabi Ibrahim. Al-Qur’an mengingatkan  bahwa para pembenci agama Ibrahim adalah orang bodoh yang memperbodohi  dirinya sendiri.
“Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri.” (Qs. Al-Baqarah 130).
DOKTRIN KRISTEN DALAM “ISLAM HANIF” AJARAN WALEAN
Di balik tipuan nama agama ‘Islam Hanif”  itu, Walean mengajarkan doktrin-doktrin Kristen Advent yang  dijustifikasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditafsirkan secara  menyimpang. Inilah beberapa doktrin Kristen yang disusupkan Walean dalam  agama Islam Hanif:
1. Doktrin Soteriologi (Keselamatan) Melalui Penebusan Dosa
“Perlu diketahui bahwa di setiap pembuka  surat Al-Qur’an tercantum ‘Bismillahiir Rahmaniir Rahiim’ yang artinya  dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.  Bahkan di setiap kegiatan kita dianjurkan untuk menyebutkan demikian.  Jadi sesungguhnya intisari Al-Qur’an adalah untuk menyatakan bahwa Allah  adalah Allah yang Rohmaniir Rahiim. Sedangkan konsep keselamatan melalui penebusan adalah membuktikan bahwa Allah adalah Allah yang Rohmaniir Rohiim. Karena kita tidak disiksa” (Islam Hanif Akan Masuk Surga , hlm. 25).
2. Doktrin Kematian Yesus Kristus untuk Menebus Dosa
“Satu-satunya cara Allah membuktikan Dia  adalah Allah yang Maha Kasih lagi Maha Penyayang dan tidak merubah  hukum-Nya, adalah dengan cara Allah sediakan pengganti/Jurusyafaat.  Siapakah Jurusyafaat itu? Kata Jurusyafaat sama dengan Perantara atau  Juruselamat yaitu Almasih. Ada lebih 25 kali kata Almasih dalam  Al-Qur’an yang ditujukan kepada Isa Putra Maryam. Isa Almasih adalah  satu-satunya utusan Allah yang pantas menjadi pengganti (penebus) dosa  umat manusia karena Dia sendiri tidak pernah berdosa. Satu-satunya  utusan Allah yang tidak pernah berdosa adalah Isa Putra Maryam. Kalau  dia pernah berdosa tentu tidak pantas menebus dosa orang lain. Ganjaran  yang setimpal untuk dosa adalah harus mati di neraka. Maka untuk  menggantikan (menebus) kematian umat manusia di neraka, Isa Almasih  telah mati dan sudah dibangkitkan dan diangkat Allah.” (Islam Hanif Akan Masuk Surga, hlm. 26-27).
3. Doktrin Kristen Advent Sebagai Jemaat yang Benar
Dalam diktat berjudul “Kebenaran Yang Terungkap dari Al-Qur’an dan Alkitab,” Walean menyatakan bahwa satu-satunya kebenaran adalah Gereja Jemaat Advent:
“KESIMPULAN. Kita patut dan  sepantasnya bangga dan bersyukur kepada Allah karena kita berada dalam  Gereja/Jemaat yang benar, yang telah dinubuatkan dalam Alkitab. Tidak  ada lagi gereja lain yang dinubuatkan dalam Alkitab selain GMAHK (Wahyu  10:9-10) yang mempunyai tanda/ciri khusus Gereja yang sisa di akhir  zaman yaitu: Menuruti 10 hukum Allah dan memiliki Kesaksian Yesus yaitu  Roh Nubuat (Wahyu 1217, 19:10).
Maka meskipun Jemaat GMAHK mempunyai  banyak kekurangan yang perlu ditegur dan perlu diperbaiki, janganlah  kita keluar dari GMAHK karena Gereja inilah yang benar dan akan menjadi  perhatian Kristus yang paling utama sampai akhir zaman. Tugas Gereja  Masehi Advent Hari Ketujuh adalah: “Karena itu pergilah, jadikanlah  semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan  Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah  Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa  sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20). (hlm. 148).
Secara institusi, metode penginjilan  berkedok Islam Hanif yang dipraktikkan oleh Walean itu didukung secara  resmi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) DKI Jakarta. Dalam  surat pernyataan resmi di atas kop surat GMAHK DKI Jakarta, Pendeta L.  Situmorang selaku Ketua GMAHK DKI Jakarta membuat pernyataan di atas  materai bahwa ia mempercayai seperti apa yang dituliskan oleh Robert  Walean.
Jadi, umat Islam harus waspada, jangan  terkecoh oleh tipuan Pendeta Robert Walean yang merekayasa  doktrin-doktrin Kristen Advent dalam agama palsu bernama “Islam Hanif”  yang menyelewengkan ayat-ayat Al-Qur’an. Tangkap dan laporkan para  penginjil dan siapapun kepada pihak yang berwajib, adili sesuai hukum  yang berlaku... 













 











